dakwah itu keteladanan dan bisa diamalkan dalam kehidupan

ibu-1

teladan sebelum dakwah

kata kata diatas, adalah salah satu kaidah dakwah yang dipoinkan oleh ust Jum’ah amin

dalam bukunya fiqih dakwah….

teladan sebelum berdakwah, jadi sederhananya, contoh dulu… baru kita ngajak orang orang kepada kebaikan. Kenapa begitu? karena kalo kita ngajak tapi kita sendiri belum melakukan maka “kurangnya ruh” akan terasa… baik oleh kita yang mengajak, maupun oleh yang diajak..

sebagai contoh, anda bercerita panjang lebar mengenai berenang akan tetapi anda sendiri belum pernah merasakan berenang itu seperti apa, dan sulitnya seperti apa, maka dalam ilmu ‘retorika’ itu mungkin akan ada unsur emosi yang tidak muncul… sehingga kata kata hanyalah kan berwujud kata kata, tidak kurang dan tidak lebih. berbeda jika unsur pengalaman itu sudah kita dapatkan, maka kan terdapat perbedaan yg kentara.

ada satu kalimat status FB… yang sebenernya jadi latar belakang saya menulis postingan hari ini.. ini saya dapatkan dari salah satu ‘teman yang saya hormati = kang Pendra Sunandar

kemarin aku orang yg pintar, maka aku ingin mengubah dunia… hari ini aku lebih bijak… maka aku ingin merubah diriku sendiri

keteladanan berawal dari dirimu, berawal dari dirimu, berawal dari dirimu…

apa gunanya kita mengajak banyak orang kepada kebaikan, akan tetapi kita sendiri malah lupa terhadap diri kita sendiri…. bahkan mba Merry Riana dalam tweetnya pernah berkicau “mengasihani orang lain itu penting.. akan tetapi jauh lebih penting mengasihani diri sendiri”. jadi mengembangkan diri, dan memperbaiki diri adalah satu satu unsur utama dalam proses dakwah, dalam proses perbaikan umat. karena bagaimana mungkin bayangan kan lurus bila dahannya bengkok?

penyakit kronis dakwah saat ini hanyalah satu, para da’i kehilangan ruhnya… darimana penyebabnya… para da’i kehilangan proses pengembangan dirinya, memperbaiki dirinya, mentarbiyah dirinya, dia lupa akan keadaan ruhiyahnya… sehingga amalan ibadah sehari harinya juga tidak terjaga, yg wajib seenaknya, yg sunnah makin dilupakan… kesalahan kesalahan kecil sering diremehkan

dia juga lupa keadaan finansialnya…. ingin merubah dunia, tapi dirinya sendiri tidak mandiri. Masalah finansial masih ditanggung oleh keluarga, atau oleh sesosok yang masih mensubsidi dirinya. Bahkan Rasulullah saw sendiri menjadikan kekuatan finansial sebagai salah satu ikhtiar untuk menjaga kehormatan agama.

dia juga lupa keadaan emosinya…. merasa diri paling baik, merasa diri paling hebat, sehingga berkurang semangat untuk belajar dari orang lain. Ghirahnya untuk kembali menuntut ilmu dan mencari hidayah Allah semakin terlihat. ini semua bermula dari emosi yang tidak tepat, dia terlalu bangga akan dirinya.

keteladanan membutuhkan sebuah proses “kesadaran maksimal akan apa yang mesti diri lakukan”… oleh karenanya menjadi da’i itu sulit sekaligus mudah…. “lakukan saja apa yang Allah perintahkan… tak perlu bicara, tak perlu mengajak, karena amalanmu kan menjadi gaung yang sangat membahana di seantora raya…”

dirikanlah agama ini dalam dirimu, maka dunia kan melihatmu!

kembali…. teladan sebelum dakwah…. dalam bukunya fiqih dakwah ust jumah amin…  yang mau liat buku ini dak  bisa di cek di beli buku online di rumah buku iqro (toko buku ane hehe)

yang benar datang dari Allah, yang salah dari ane pribadi…

f.a

 

 

 

 

1 thoughts on “dakwah itu keteladanan dan bisa diamalkan dalam kehidupan

Tinggalkan komentar